Tiga Guru Besar Unjani Soroti Masalah Sampah, Paparkan Inovasi Pengelolaan dan Energi Terbarukan

Adi Haryanto
Guru Besar Unjani yang dikukuhkan Prof. Dr. Ir. Damawidjaya Biksono, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng (tengah), Prof. Dr. Euis Reni Yuslianti, drg., M.Kes, serta Prof. Dr. Suhartono, S.T., M.Si di Auditorium Unjani, Kamis (11/12/2025). Foto/Inews Bandung Raya

CIMAHI,iNews BandungRaya.id - Tiga guru besar Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) yang baru dikukuhkan menyoroti soal masalah persampahan.

Pasalnya sampah masih jadi persoalan lingkungan yang ke depan akan semakin kompleks, jika tidak segera ditangani dari sekarang melalui inovasi dan kolaborasi semua stakeholder terkait.

"Inovasi yang akan kami hadirkan di antaranya Laboratorium Sampah untuk praktik mahasiswa. Serta inovasi-inovasi lain yang melibatkan masyarakat," kata Prof. Dr. Ir. Damawidjaya Biksono, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., saat ditemui usai Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar di Auditorium Unjani, Kamis (11/12/2025).

Menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik ini, masalah persoalan lingkungan seperti sampah tengah menjadi isu utama.

Oleh karena itu pihaknya ingin berkontribusi terhadap civitas akademi dan juga masyarakat dalam menangani masalah sampah.

Adapun Prof. Dr. Suhartono menjelaskan, sampah sebetulnya adalah komoditas yang bisa diolah menjadi sumber energi terbarukan.

Kendati demikian, sampai saat ini sebagian masyarakat masih belum aware dikarenakan masih ada gas LPG maupun alternatif bahan bakar lainnya yang mudah untuk didapatkan.

Kondisi itu menjadi kendala untuk menjalankan inovasi yang akan dilakukan.

Karena itu perlu dukungan semua stakeholder, terutama pemerintah daerah dalam mengolah sampah menjadi sumber energi terbarukan.

"Sampah limbah plastik sebetulnya bisa dimanfaatkan. Asal punya kemauan dan goodwill dari pemerintah untuk mengolah dan memasarkannya. Seperti di Provinsi Tiongkok Cina itu sudah bisa dan berjalan. Masa, kita enggak bisa," tuturnya.

Sementara Prof. Dr. Euis Reni Yuslianti, drg., M.Kes dalam bidang ilmu atau kepakaran Biokimia Oral dan Antioxidant Natural Medicine menilai, andaikan masyarakat teredukasi, ada beberapa jenis sampah terutama organik yang bisa menjadi bahan obat alami.

Berdasarkan hasil risetnya, standardisasi farmasetikal untuk semua bahan alam, bukan bersifat empiris berdasarkan pengalaman, tapi teruji secara klinis.

"Jadi masyarakat semakin sadar bahwa bahan alam di sekitar rumahnya bisa digunakan untuk pengobatan, baik itu pengobatan tubuh maupun pengobatan di rongga mulut," timpalnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unjani Prof. Dr. Agus Subagyo mengatakan bangga karena Unjani kembali menghasilkan tiga guru besar di tahun ini. Sehingga secara total keseluruhan Unjani telah memiliki 18 guru besar berbagai bidang ilmu.

"Pengukuhan tiga Guru Besar Unjani ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus institusi untuk mencetak cendekiawan berpengalaman," ucapnya.

Adapun Guru Besar Unjani yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Ir. Damawidjaya Biksono, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng.. Kemudian, Prof. Dr. Euis Reni Yuslianti, drg., M.Kes dalam rumpun ilmu atau kepakaran Biokimia Oral dan Antioxidant Natural Medicine, serta Prof. Dr. Suhartono, S.T., M.Si.

Ke depan pihaknya akan terus mengupayakan untuk mencetak guru besar baru, terutama karena banyak dosen Unjani yang sudah menjadi lektor kepala. Sehingga ditargetkan ada peningkatan jumlah guru besar dalam 4 tahun ke depan.

"Melalui pengukuhan guru besar baru, Unjani berharap tidak hanya melahirkan cendekiawan berkualitas, tapi juga alumni yang memiliki karakter yang bisa bersaing di level nasional," pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network