"Untuk itu, Kemendikbudristek mengeluarkan beberapa kebijakan yang salah satunya kebijakan Merdeka Belajar dan dikeluarkan untuk membantu terwujudnya sekolah yang kita cita-citakan dan dilakukan melalui program Gerakan Sekolah Sehat yang berfokus pada 5S, yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan," paparnya.
Menurutnya, dalam mengatasi segala tantangan pemerataan akses pendidikan ini diperlukan kolaborasi lintas sektor yang kuat dimana pemerintah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat luas perlu bersatu padu dan bekerja sama.
"Dengan demikian, kami sangat mengapresiasi komitmen dan inisiatif mulia PT Sarihusada Generasi Mahardhika melalui Program Beasiswa 70 Anak Indonesia yang memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia untuk meraih pendidikan yang lebih baik demi terwujudnya generasi emas 2045. Apalagi pendidikan adalah hak setiap anak dan merupakan kunci untuk membuka peluang di masa depan," tuturnya.
Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia), Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto mengatakan, fakta jumlah Angka Putus Sekolah (APS) yang di dominasi tingkat SD.
"Setiap anak Indonesia berhak memperoleh akses pendidikan dan nutrisi selain pola asuh yang baik, sebagai fondasi penting agar mereka tumbuh menjadi generasi maju. Namun sayangnya, masih ada anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk maju, terutama terhadap akses pendidikan," kata Kak Seto.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait