Apalagi, ujar Yena, protein telur cukup tinggi untuk membuat anak-anak usia dini mengalami tumbuh kembang yang baik. Selain telur, banyak sumber protein murah meriah yang bisa dijangkau masyarakat.
"Ada tahu, tempe, ikan air tawar murah seperti mujair. Sebenarnya sangat mumpuni menunjang kebutuhan protein anak usia dini. Hanya tinggal memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Bandung. Sebagian sudah melakukannya melalui posyandu atau program dari DPPKB, yaitu, Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting)," ujarnya.
Problemnya kata Yena adalah pemerataan edukasi tersebut, ini karena banyaknya wilayah di Kota Bandung yang memiliki penduduk yang padat. Sehingga pemberian informasi pada warganya kurang merata.
"Wilayah padat penduduk, seperti di Kiaracondong, Babakan Ciparay, Batununggal, dan lainnya membutuhkan kerja keras untuk sosialisasi pentingnya protein tersebut. Sehingga, peran pemerintah di tingkat kecamatan menjadi penting, terutama puskesmas-puskesmas yang men-suport kegiatan posyandu," tutur Yena.
Di sisi lain, kata Yena, edukasi tentang sanitasi yang baik juga perlu dilakukan. Terutama di kawasan padat penduduk. Sebab, sanitasi merupakan salah satu faktor penyebab stunting.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait