Ika menyebut, peserta program JDA ini berasal dari berbagai kabupaten/kota di Jabar dengan latar belakang yang beragam. Termasuk lulusan SMA/SMK, masyarakat prasejahtera, penyandang disabilitas hingga individu yang tidak memiliki latar belakang di bidang IT.
"Pelatihan ini bener-bener untuk non ASN, dengan kriteria yang kami tetapkan itu dari sisi penghasilan, kemudian juga dari sisi ekonomi, mereka bukan yang mampu, kemudian juga yatim-piatu, dan juga disabilitas," ungkapnya.
Ika memastikan, program JDA ini tidak akan berhenti di tahun ini. Dengan masih menggandeng Lintasarta AWS, rencananya tahun depan akan dibuka pendaftar bagi belasan ribu peserta.
"Untuk tahun depan kami akan mulai lebih awal lagi. Dan tadi dari Lintasarta maupun dari AWS mereka sudah siap untuk berkolaborasi lagi mendukung," ujarnya.
"Kami buka selebar-lebarnya karena apalagi yang online bisa diikuti belasan ribu, puluhan ribu. Paling yang offlinenya itu karena keterbatasan dari sisi keuangan misalnya, kita juga harus menyediakan penginapan, konsumsinya juga, kan agak beda kalau online lebih murah," katanya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait