"Salah satu isu yang nanti bisa dapatkan diskusi ini adalah logistik kita yang sekrang ini moda transportasi pilihannya adalah darat. Contoh Jakarta-Surabaya 800 km. Pilihan 90 persen pilihannya darat, laut itu hanya 9 persen. Padahal kalau ikuti beberapa kajian dia logistik untuk darat jauh 10 persen dari laut," bebernya.
Oleh karena itu, melalui seminar ini mengajak seluruh stakeholder untuk menemukan solusi dialogis, sebuah upaya mencari solusi bersama.
"Kita coba bersama sama mencari terobosan baru agar dialogistik yang pilihan darat ini bisa alihkan ke laut dan bisa turunkan biaya logistik scara keseluruhan. Termasuk hidupkan Patimban agar sektor pelabuhan di laut jadi pilihan untuk nantinya transportasi darat bisa beralih," terangnya.
Fary menyebut, pengiriman barang masih tergantung pada kapal-kapal kontainer. Padahal, kapal roll-on, roll-off atau roro bisa dimanfaatkan untuk mengirim barang dengan investasi yang lebih murah dan efektif.
"Pilih darat karena darat sistem transportasi lebih baik tol itu. Maka kepastiannya jadi pilihan kalau laut masih beberapa hal perlu kembangkan. Salah satunya kemarin diskusi coba kembangkan transportasi laut sift kontainer ditambah roro utama pelayanan lebih dua hari," tuturnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait