BANDUNG BARAT,Inews BandungRaya.id - Bakal Calon Bupati Bandung Barat dari Partai Gerindra, TB Ardi Januar mendorong petani di Kabupaten Bandung Barat (KBB) maju dan sejahtera.
Hal tersebut disampaikannya kepada Wakil Menteri Pertanian Sudaryono yang sedang melakukan kunjungan kerja dan temu wicara bersama DPD Tani Merdeka Indonesia dan DPD Pedagang Pejuang Indonesia Raya (PAPERA) Jawa Barat di Kecamatan Cihampelas, KBB, Sabtu (27/7/2024).
Pria yang akrab disapa Kang Tebe ini manfaatkan momentum pertemuan itu untuk menyampaikan aspirasi petani di KBB langsung ke Sudaryono yang juga koleganya di Partai Gerindra.
"Kita butuh dukungan pemerintah pusat. Saya meyakini sektor pertanian KBB bisa lebih sejahtera dan berkelanjutan, dengan adanya kerja sama pemda dan pemerintah pusat," kata Kang Tebe.
Wakil Sekjen DPP Gerindra ini menyampaikan beberapa hal terkait kebutuhan petani di Bandung Barat. Di antaranya bahwa petani membutuhkan pembangunan irigasi, jalan usaha tani, dan fasilitas penyimpanan hasil panen.
Selain itu perlu kredit pertanian, teknologi modern buat petani kecil dan menengah, pelatihan manajemen usaha tani, akses pasar, pelatihan agribisnis, kewirausahaan, dan pengenalan komoditas baru dengan nilai ekonomi tinggi.
Sejak beberapa bulan terakhir, Kang Tebe sudah keliling hampir ke seluruh wilayah di KBB untuk "belanja masalah". Dari perjalanan itu, dia mengambil keseimpulan ada harapan sektor pertanian bisa bangkit.
"Syaratnya pemimpin masa depan KBB harus memahami masalah dan bisa menghadirkan solusi dan membuat inovasi," sebutnya.
Menurutnya, sektor pertanian adalah tulang punggung KBB. Secara garis besar, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi sebesar 12,73% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tahun 2023, dengan nilai sebesar Rp7,2 triliun rupiah.
Meski kontribusi ini signifikan, pertumbuhan sektor ini mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir, dengan perlambatan pertumbuhan sebesar 1,59% pada 2023.
"Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi pertanian yang sangat besar dengan berbagai komoditas unggulan, seperti padi, teh, kopi, dan hortikultura," kata Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2019-2020 ini.
Lebih lanjut dikatakannya, produksi padi di KBB mencapai 2.068 ton pada 2022, dicapai dari luas panen sebesar 578 hektare. Daerah utama penghasil padi ini ada di Kecamatan Gununghalu, Cipatat, dan Rongga. Sedangkan untuk komoditas teh dan kopi, Bandung Barat mengandalkan Kecamatan Lembang dan Parongpong.
Adapun produksi hortikultura, terutama cabai besar, mengandalkan daerah Lembang dan Cisarua. Pun demikian, petani gurem, yang menguasai lahan kurang dari 0,5 hektare, mencakup sebagian besar petani di KBB.
Dari total 156.815 rumah tangga usaha pertanian, 143.092 di antaranya adalah petani gurem. Artinya, 91,25% dari total petani adalah petani gurem.
"Salah satu tantangan utama petani di KBB adalah kekeringan. Semua aspirasi petani selama saya keliling di KBB sudah saya sampaikan langsung ke Pak Wamentan," pungkasnya. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait