BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Pemerataan pembangunan antara utara dan selatan menjadi target dari Calon Bupati Bandung Barat Edi Rusyandi.
Pasalnya pasangan calon bupati dari pasangan EDUN (Edi Rusyandi-Unjang Asari) tersebut masih melihat ada ketimpangan pembangunan, khususnya di wilayah selatan KBB.
"Saya, pason EDUN, bertekad akan menjalankan pemerataan pembangunan di Bandung Barat dengan konsep membangun dari pinggiran, pelosok desa," ucapnya, Rabu (23/10/2024).
Politisi Partai Golkar ini menilai, selama ini pembangunan selalu dimulai dari wilayah perkotaan. Akibatnya wilayah pinggiran atau pelosok yang jauh dari pusat pemerintahan, terkadang hanya menikmati sisa-sisanya saja.
Sejauh ini pembangunan di KBB masih terjadi ketimpangan baik dari sisi lokasi atau pun kelompok penerima. Sehingga dengan konsep membangun dari pinggiran, dirinya akan mengutamakan daerah pedesaan yang belum tersentuh pembangunan.
"Prioritasnya adalah kelompok marjinal yakni kaum miskin, petani, petani, pedagang kecil, dan kaum disabilitas. Nanti akan diberi penguatan ketersediaan infrastruktur pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar masyarakat lain," tutur paslon EDUN nomor urut 4 ini.
Calon bupati yang diusung Partai Golkar, PKB, PPP, PBB, PSI, PKN, Garuda, Hanura, dan Partai Ummat itu menilai kondisi di pelosok Bandung Barat masih jauh dari akses kesehatan, pendidikan, dan layanan dasar lainnya.
Warga mesti mengeluarkan biaya dan tenaga sangat besar untuk mendapatkan layanan tersebut. Seperti akses ke puskesmas atau RSUD, dimana jalan dari perkampungan mereka ke aksea utama yang dilewati mobil bisa cukup jauh.
Oleh karena itu, kehadiran pemerintah diperlukan agar layanan dasar bisa mudah dijangkau. Seperti di beberapa pelosok Bandung Barat, di antaranya Gununghalu, Rongga, Cipatat, Cipeundeuy, dan wilayah lainnya.
Di wilayah pinggiran itu, lanjut Edi, bertekad membangun layanan kesehatan, sekolah, hingga Infrastruktur jalan. Untuk pemberdayaan, dirinya akan mendorong pengembangan potensi destinasi wisata masing-masing daerah serta melakukan pembinaan UMKM agar naik kelas.
"Objek wisata juga akan dikembangkan sesuai potensi masing-masing daerah agar tak tersentralisasi di wilayah utara Bandung Barat," ujarnya. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait