Ketua Bawaslu Subang Achmad Mansyur mengatakan, menghargai penyampaian aspirasi dan pendapat di muka umum. "Saya sangat hargai. Makanya saya menemui pengunjuk rasa yang ingin menyampaikan pendapat. Saya tidak alergi," kata Ketua Bawaslu Subang.
Achmad Mansyur menyatakan, perlu diketahui, Bawaslu Subang memiliki keterbatasan jumlah pengawas. Setiap informasi yang masuk, baik saat kampanye maupun masa tenang, sedang ditelusuri.
"Namun kami mempunyai batasan kewenangan dan norma yang mengatur jenis pelanggaran. Yang masuk aspek pidana pemilu tentu akan melalui proses pengujian dan terpenuhi syarat-syarat pelaporan pelanggaran. Terkait ini, ada Satgas Gakkumdu dari kejaksaan, kepolisian dan pengadilan negeri," ujar Achmad Mansyur.
Tokoh Bicara
Dalam acara debat di salah satu stasiun televisi nasional padal 28 November 2024 palu, Maruarar Sirait mengatakan, "Memang kalah itu berat, jangan marah. Kepercayaan publik tinggi. Ya sudah terima itu. Pilkada aman. Kami di Jakarta sudah terima kok. Kalo kalah kita terima kok. Apa kami demo marah-marah? Gak! Kata Pak Prabowo, kita kalah di Jakarta kita terima, kita kalah kita terima, tidak cari-cari alasan."
Tokoh pemuda yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, aksi demontrasi tadi yang dipimpin oleh ML, sangat disayangkan. Sebab, kata-kata dan konteks bicaranya tidak patut dicontoh masyarakat.
"Ada kata-kata kasar dan arogansinya sangat kental dengan premanisme," ujar pemuda yang aktif di Karang Taruna itu.
Menurut dia, seharusnya pendemo jangan mau dijadikan boneka untuk satu tujuan yang salah. "Tong asa aing abongkena pangsiunan TNI bebas make bahasa anu kasar," ujarnya.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait