Rahmat Abdul Somad, tokoh masyarakat Subang pun menilai aksi unjuk rasa di KPU Subang terjadi karena rasa ketidakpuasan pasangan calon (paslon) yang kalah terhadap Pilkada Subang. “Masyarakat Subang sangat menyayangkan aksi demo tadi siang (Selasa 3/12/2024)," kata Rahmat.
Secara pribadi, ujar Rahmat, demo di KPU Subang tidak bermoral dan tidak sopan dalam menyampaikan pendapat. "Pihak kepolisian pun telah mengingatkan bahwa aksi yang mengganggu proses rekapitulasi suara dapat dikenakan sanksi hukum," ujarnya.
Ini Kata Nitizen di Instagram dan Tiktok
Sejumlah netizen di Instagram dan Tik Tok turut berkomentar pedas terkait unjuk rasa di KPU Subang.
@_noirachives: "coba yang sadar diri, paslon 01 pun sama banyak penipuan/kecurangan, sama-sama politik uang, intinya masyarakat tidak membutuhkan Jimat (Ruhimat) 2 periode karena karyanya tidak terlihat, tidak ada pijakannya di masyarakat, yang miskin tetap miskin, yang kaya tetap kaya diberi proyek hanya oleh Jimat, bahkan organisasi dan pengusaha."
@Ediswijaya: "aliansi masyarakat subang yang mana? Yang demo cuman ormas."
@Sheilla_marceilla: "kira-kira berapa ya bayarannya? dulu jaman ikut demo bayarannya 100rb perorang."
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait