"Kami bina kemudian kami mengadakan pelatihan, pendampingan, kemudian menyiapkan koperasi, kenapa begitu? Biar ibu-ibu ini ketika dia membutuhkan biaya tambahan usaha, pertama kita bisa akses dulu di koperasi, kemudian ibu-ibu kami meminta agar bisa menabung jadi yang didapatnya bisa disimpan di koperasi," terangnya.
"Makanya kami mengadakan pendampingan satu minggu sekali, pertama ada siraman rohani, kemudian mengadakan pinjaman lunak dengan infaq, supaya tidak meminjam ke bank emok atau ke rentenir. Inilah tujuan kami mengadakan pendampingan untuk UMKM," tambahnya.
Dedi mengaku senang banyak pelaku UMKM yang sudah mulai konsisten untuk ikut program pendampingan.
"Selain usahanya bisa maju juga pemahaman agamanya bertambah, inilah tujuan kami agar menjadi pedagang yang mentalnya kuat dan agamanya juga bisa bertambah, karena selama ini dia usaha-usaha belum ada pembinaan yang rutin," ungkapnya.
Dedi menyebut, hingga saat ini sudah ada 32 UMKM yang dibinanya.
"Harapannya dari UMKM yang ada disini semua, semuanya sukses maju sehingga kami pihak pendamping itu bisa meluas ke beberapa RT yang ada ini semuanya ikut pendampingan kemudian bisa menciptakan pedagang-pedagang yang berhasil," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait