Zahra menyatakan, proses pendistribusian Alquran dilakukan oleh tim yayasan bersama relawan yang tergabung dalam gerakan ini. Dengan membawa Alquran baru ke berbagai TPQ, mereka tak hanya memberikan kitab suci, tetapi juga harapan baru.
“Kami ingin anak-anak ini tahu bahwa mereka tidak sendirian. Ada banyak orang yang peduli pada mereka,” ujar Zahra yang juga relawan Rumah Anak Bisa.
Afifah, salah satu koordinator program mengatakna, program ini dimulai sejak awal 2024 dan baru saja berakhir di penghujung tahun. Meski perjalanan panjang telah dilalui, Rumah Anak Bisa merasa bangga bisa membawa dampak positif dalam pendidikan agama terutama anak-anak di pelosok Sumatera.
“Melihat senyum mereka adalah hadiah terbesar bagi kami. Ini menjadi pengingat bahwa langkah kecil sekalipun bisa membawa perubahan besar,” kata Afifah.
Afifah menyatakan, Rumah Anak Bisa berharap, gerakan seperti ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Mereka juga mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi mendukung pendidikan agama, terutama bagi anak-anak di daerah pelosok yang sering kali kurang mendapatkan perhatian.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait