“Kenapa memilih tahu, karena tahu itu makanan sejuta umat. Semua kalangan bisa menikmatinya. Kami ingin memberikan alternatif sumber omega-3 yang terjangkau namun tetap berkualitas tinggi,” ucap Nurholis, Senin (20/1/2025).
Selain keunggulan nutrisinya, kata Nurholis, Tahu Omega juga menerapkan sistem produksi yang ramah lingkungan. Limbah padat dari tahu diolah menjadi pakan ternak, sedangkan limbah cair dijadikan pupuk organik cair (POC).
"Proses ini mencerminkan konsep circular economy, yang memastikan setiap tahapan produksi memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat sekitar," ungkapnya.
Tak hanya menghadirkan inovasi produk, usaha ini juga membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar, termasuk pemberdayaan anak-anak yatim.
Hingga kini, Tahu Omega telah menjalin kemitraan dengan delapan reseller yang tersebar di Sumedang, Garut, Bandung, hingga Bekasi.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait