BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Bulan Ramadhan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan, terutama pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan adalah i’tikaf. Namun, masih banyak yang mempertanyakan bagaimana tuntunan i’tikaf yang benar menurut ajaran Rasulullah SAW.
Secara bahasa, i’tikaf berarti berdiam diri dan menetap dalam sesuatu. Namun, para ulama memiliki perbedaan dalam mendefinisikannya secara istilah.
Al-Hanafiyah mendefinisikan i’tikaf sebagai berdiam diri di masjid yang biasa digunakan untuk salat berjamaah. Sedangkan Asy-Syafi’iyyah mengartikan i’tikaf sebagai berdiam diri di masjid dengan melaksanakan amalan-amalan tertentu yang diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
I’tikaf sendiri disyariatkan berdasarkan dalil Al-Quran dan hadis. Dalam Al-Quran, terdapat perintah yang menyebutkan tentang i’tikaf di masjid dalam surat Al-Baqarah ayat 187.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait