BANDUNG,iNews BandungRaya.id - Forum Penyelamat Hutan Jawa (FPHJ) menggelar silaturahmi dan diskusi dengan Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan.
Kegiatan yang dihelat di Rumah Dinas Wakil Gubernur Jabar, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Kamis (10/4/2025) malam itu, dihadiri pula oleh pendiri FPHJ yang juga Budayawan Acil Bimbo, LMDH Forum DAS Jabar hingga senior rimbawan.
Ketua FPHJ Eka Santosa mengatakan, dalam pertemuan tersebut, FPHJ dan Wagub Jabar sepakat untuk mengembalikan Jawa Barat Menjadi Green Province atau Provinsi Hijau.
Konsep Green Province merupakan peta penting membawa Jawa Barat kembali menjadi provinsi terdepan dalam membangun ketahanan pangan.
"Alhamdulillah diskusi dan silaturahmi berjalan lancar dan penuh kehangatan. Pak Wagub menerima kami dengan terbuka dan menyampaikan beberapa poin tentang Green Province," ucap Eka.
Menurutnya, Jabar harus kembali menjadi hijau karena pembangunan yang begitu masif sehingga mengabaikan lingkungan. Padahal Jabar berada di wilayah yang rawan bencana alam karena berada di kawasan rawan gunung berapi.
Jumlah penduduk yang semakin bertambah, pembangunan yang mengabaikan lingkungan akibatnya Jawa Barat akhir-akhir ini sering dilanda bencana banjir hingga longsor.
"Wagub Erwan sepakat untuk mengembalikan Jabar Hejo seperti program penghijauan dan lingkungan mantan Gubernur Jabar diera Solihin GP dan Nuriana," sambungnya.
Eka mengatakan, dengan mengendalikan air serta menjaga hutan maka Jabar pun bisa kembali menjadi provinsi terdepan dalam ketahanan Pangan. Sebab saat ini Jabar tertinggal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Hutan, perkebunan, dan ruang terbuka hijau di Jabar tidak sampai 20 persen dari luas wilayah, sehingga Jabar mulai tergeser oleh Jatim perihal ketahanan pangan. Sekaranglah momentum yang tepat ketika Presiden gencar melakukan swasembada pangan serta kemandirian di berbagai bidang. Dan ini harus ditangkap oleh Jabar," tegas Eka.
Hal senada dikatakan Wagub Jabar Erwan Setiawan. Menurutnya, Green Province merupakan langkah tepat untuk meningkatkan ketahanan pangan serta menghindarkan Jabar dari bencana.
"Saya sendiri pencinta alam. Begitu indahnya jika melihat Jabar dari puncak gunung dan melihat lahan yang serba hijau. Tapi sekarang karena banyak pembangunan cuaca dan udara semakin panas," ujarnya.
Oleh karena itu, program Green Province harus segera ditindak lanjuti menjadi sebuah langkah nyata. Di antaranya bisa dengan pembuatan Pergub untuk bisa segera dieksekusi dinas terkait.
"Kita bersama FPHJ, dan Dinas harus mulai menyusun program Green Province ini agar bisa dibuat seperti Pergub atau Perda," katanya.
Erwan yang pernah menjadi Ketua DPRD Kota Bandung ini pun memiliki cita-cita dan harapan membuat ruang terbuka hijau di Kota Bandung. Salah satunya dengan membangun hutan kota di Eks Palaguna Bandung yang berada di dekat Alun-Alun kota.
"Kota Bandung ini ruang Terbuka Hijaunya sangat sedikit. Padahal Undang-Undang mengamanatkan agar lahan hijau mencapai 20 persen. Jadi kemudian saya melihat ada peluang meningkatkan ruang Terbuka Hijau di eks Palaguna. Sebagai Wagub saya akan mengusahakan eks Palaguna yang memiliki luas sekitar 2 hektare milik Pemprov Jabar agar bisa digunakan sebagai hutan kota berdiri bersamaan dan bersinergi dengan sejarah Kota Bandung," ucapnya.
"Sedih rasanya melihat gedung bersejarah kemudian menjadi lahan parkir. Jika menjadi hutan kota dan ditengahnya ada perpustakaan yang menyatu dengan alam akan menyejukkan Kota Bandung," sambung Erwan.
Kegiatan silaturahmi dan diskusi ini dihadiri pula oleh pengurus FPHJ, Thio Setiowekti Ketua FPLH, Nace Permana Ketua LMDH Jabar, Yayat Hidayat Ketua Forum DAS Jabar, Senior Rimbawan, Perwakilan HKTI Jabar dan Perwakilan Sekar Perhutani. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait