Sungai Cikapundung dalam Krisis: Limbah dan Kotoran Sapi Cemari Aliran Kehidupan Bandung

Aga Gustiana
Sungai Cikapundung dicemari kotoran sapi. (Foto: Ist)

Warga Kampung Tjibarani, bersama para pegiat lingkungan dan komunitas river defenders, menyuarakan keprihatinan atas kondisi sungai yang terus memburuk. Dalam pernyataan bersama, mereka menyebut hampir kehilangan harapan melihat keadaan Cikapundung yang dulunya menjadi simbol kejernihan dan kehidupan.

“Kami, warga bantaran Sungai Cikapundung dan seluruh masyarakat pecinta lingkungan, merasa hampir putus asa. Puluhan tahun kami menyaksikan ekosistem sungai ini hancur perlahan,” tulis mereka.

Dengan datangnya musim kemarau, ancaman pencemaran diperkirakan akan semakin memburuk. Volume air yang menyusut bisa menyebabkan konsentrasi limbah meningkat tajam, mempercepat degradasi ekosistem sungai.

Para aktivis dan warga mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera bertindak. Langkah-langkah mendesak yang dibutuhkan antara lain: penindakan tegas terhadap pelaku pembuangan limbah ilegal, pembangunan sistem pengolahan limbah yang memadai, serta program pemulihan dan restorasi aliran sungai.

Sungai Cikapundung bukan sekadar aliran air—ia adalah urat nadi yang menyambung kehidupan warga Bandung. Kini, di tengah darurat ekologi yang semakin nyata, pertanyaan besar pun muncul: akankah kita biarkan sungai ini mati perlahan, ataukah kita akan bergerak bersama untuk menyelamatkannya?

Editor : Agung Bakti Sarasa

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network