BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Anggota DPR RI, Netty Prasetiyani menyuarakan kecaman keras terhadap tindakan brutal Israel terhadap rakyat Palestina dalam aksi solidaritas dan doa untuk Palestina yang digelar di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (20/4/2025).
Aksi yang dihadiri lebih dari 25.000 peserta dari berbagai wilayah di Jawa Barat ini menjadi momen mengharukan sekaligus penuh semangat kemanusiaan.
Dalam pernyataannya, Netty menegaskan bahwa tragedi kemanusiaan di Palestina sudah mencapai titik yang sangat mengerikan, bahkan layak disebut sebagai genosida. Ia menyampaikan data memilukan bahwa lebih dari 60.000 jiwa telah gugur, termasuk 17.000 perempuan dan anak-anak.
“Saya, atas nama pribadi dan sebagai wakil rakyat, mengutuk keras pemusnahan dan kekejaman genosida yang dilancarkan Zionis Israel kepada rakyat Palestina,” tegas Netty.
Ia juga mengecam keras penyerangan terhadap fasilitas-fasilitas kemanusiaan seperti rumah sakit dan jurnalis. Menurutnya, tindakan Israel telah melampaui batas-batas kemanusiaan dan hukum internasional.
“Rumah sakit dibom, jurnalis pun dibunuh. Tidak ada lagi kata yang bisa menggambarkan selain: inilah pembunuh paling kejam,” ujar Netty dengan suara bergetar.
Lebih jauh, ia mengingatkan kembali semangat konstitusi Indonesia yang sejak awal menolak segala bentuk penjajahan, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Ia juga menyinggung peran historis Palestina yang menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Bangsa Palestina adalah satu-satunya peserta Konferensi Asia Afrika yang hingga hari ini belum merdeka,” tambahnya.
Dalam seruannya, Netty mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan boikot terhadap pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung agresi Israel.
“Apakah kita rela di dalam piring tempat kita makan terdapat serpihan dan darah anak-anak Palestina? Apakah kita tega tubuh kita dialiri oleh hasil dari penderitaan rakyat Palestina?” ucapnya penuh emosi.
Netty juga mengingatkan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa yang mewajibkan umat Islam menolak agresi dan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Ini adalah tragedi kemanusiaan, dan ini juga amanat konstitusi. Maka kita wajib bersuara, wajib menolak agresi, dan wajib memboikot para pendukungnya. Allahu Akbar!” tandasnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait