44 Orang Jadi Tersangka Kasus Judi Kasino di Kosambi Bandung, Terancam 10 Tahun Penjara

Agus Warsudi
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan menggelar konferensi pers pengungkapan kasus judi kasiino di Kosambi, Bandung. (FOTO: AGUS WARSUDI)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Polda Jabar menetapkan 44 tersangka kasus judi kasino jenis Niu Niu dan Bakarat di kawasan Kosambi Jalan A Yani, Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Ke-44 tersangka itu dijerat Pasal 303 subsider Pasal 303 Bis juncto Pasal 55 KUHPidana dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, 44 tersangka itu terdiri atas dua pemilik dan pengelola tempat judi, yaitu, HP dan CW, dan 42 lainnya merupakan admin, operator peralatan judi, dan karyawan tempat judi.

"Ini sesuatu yang mengagetkan saya sebagai Kapolda, sebagai penegak hukum di Jawa Barat. Untuk itu kami memerintahkan atau memberikan arahan kepada Pak Wakapolda (Brigjen Pol Adi Vivid Bachtiar) untuk segera memastikan kebenaran informasi tersebut," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan, Rabu (18/6/2025).

Tak lama kemudian Wakapolda Jabar, ujar Irjen Rudi, menghadap dan meminta dukungan untuk memimpin penggerebekan.

"Kami Polda Jawa Barat bersama Forkopimda, Pak Gubernur, Pangdam, Kejati, dan semua bertekad meniadakan bentuk-bentuk kegiatan yang merugikan masyarakat, yang melanggar hukum, mengganggu kemaslahatan umat di Jawa Barat," ujar Irjen Rudi.

Kapolda menuturkan, Wakapolda, anggota Ditreskrimum Polda Jabar, dan Satreskrim Polrestabes Bandung berhasil menggerebek lokasi perjudian. Di lokasi berlangsung kegiatan perjudian yang sebelumnya digunakan sebagai tempat karaoke dan diberi nama Ada Kasino. Perjudian kasino jenis Niu Niu dan Bakarat ini baru tiga hari beroperasi.

"Kami mendapati beberapa ruangan yang bersifat umum. Di ruangan biasa itu didapati beberapa puluh orang yang sedang terlibat perjudian bakarat. Ternyata di ruang lain ada juga ruang VIP, yang pada saat itu kami dapati ada enam pemain sedang bermain (judi). Jadi, perjudian di sini dibagi dalam dua ruangan, ruang biasa untuk member-member biasa dan satu ruang VIP," tutur Kapolda.

Irjen Rudi mengatakan, di ruang VIP, tempat penjudi dengan modal besar. "Yang menarik, ini (judi kasino di lokasi) baru saja kurang lebih tiga hari yang lalu beroperasi. Menjadi tanya besar kami, ini kok berani-beranian gitu. Makanya kami tidak memberikan ruang, kamit langsung melakukan penegakan hukum," ucap Irjen Rudi. 

Kapolda menyatakan, dalam kasus ini, petugas mengamankan 63 orang dan diperiksa oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar. Dua penyelenggara perjudian, HP dan CW telah ditetapkan sebagai tersangka. Kemudian admin, operator mesin judi, dan karyawan tempat judi. Total tersangka 44 orang.

"Kami menyita uang tunai Rp350 juta lebih dan empat buku rekening bank swasta. Setelah kami lakukan pengecekan, berjumlah Rp2,7 miliar. Ini kami dalami ya. Apakah ini (Rp2,7 miliar) termasuk omset selama tiga hari ini atau dari mana," ujarnya. 

Penyidik Polda Jabar, tutur Irjen Rudi, akan terus mengembangkan kasus ini. Terutama untuk menelusuri aliran uang hasil perjudian ini kemana, berasal dari mana, hingga pemodal yang mendanai aktivitas perjudian. 

"Nanti kalau perlu kami tersangkakan dengan TPPU. Kami mempunyai kewenangan untuk mengikuti uangnya, follow the money," tutur Irjen Rudi.

Yang menarik lagi, kata Kapolda,adalah peralatan perjudian bukan dibuat di sini. Ini (meja kasino) cukup bagus kualitasnya. Ternyata impor dari China. Para pelaku membeli secara online, dibawa masuk ke sini, kemudian dirakit di sini. "Saya lihat masih baru, kualitasnya juga cukup baik," ucap Kapolda.

Editor : Agus Warsudi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network