Bimbingan teknis ini telah dilaksanakan sebanyak kurang lebih 10 kali per wilayah, meliputi Wilayah 1 (Sumatera), Wilayah 2 (Jawa), dan Wilayah 3 (Indonesia Timur).
Penyelenggaraan ini merupakan salah satu bentuk evaluasi dan upaya BGN untuk memberikan pencerahan serta bimbingan agar para relawan dapat berbuat lebih baik dan memiliki peran yang lebih jelas. Suardi juga menekankan bahwa akan ada peningkatan profesionalisme dari para penjamah makanan setelah mengikuti Bimtek ini.
Saat ditanya mengenai program gizi selama masa libur sekolah, Suardi menjelaskan bahwa fokus utama diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Nantinya, bantuan gizi akan diantarkan langsung ke rumah masing-masing penerima.
"Sebenarnya untuk ibu hamil dan ibu menyusui sama saja. Berlaksana pada saat anak-anak sekolah. Karena mereka ini kan tidak sekolah ya," ujarnya.
Meskipun libur sekolah, target dan jenis masakan yang diberikan tetap sama. Suardi menyoroti pentingnya protein, seperti susu dan telur, untuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait