Polemik RSUD Al Ihsan: Antara Rebranding Budaya dan Pengaburan Nilai Spiritual

Aga Gustiana
RSUD Al Ihsan. (Foto: Ist)

“Meskipun nama resminya RSUD Al Ihsan, jangan dilupakan akar sejarah dan nilai-nilai spiritual yang melandasi pendiriannya,” ujar Kang UAS.

Langkah Rebranding Gubernur Dedi Dinilai Keliru

Gubernur Dedi Mulyadi berdalih bahwa pergantian nama menjadi RSUD Welas Asih adalah bagian dari proses "rebranding" agar lebih mencerminkan budaya lokal Sunda. Namun, Kang UAS menyebut alasan tersebut justru kontraproduktif dan berpotensi memicu perpecahan identitas.

“Alasan pergantian nama demi 'rebranding' justru terkesan ingin mengadu domba antara Islam dan Sunda. Padahal istilah Al Ihsan memiliki makna spiritual yang dalam... menghapus nama Al Ihsan adalah penghilangan nilai spiritual dan sejarah,” kata Kang UAS.

API Jabar juga menilai, selama ini RSUD Al Ihsan aktif berkontribusi dalam kegiatan sosial seperti khitanan massal, pengobatan gratis, hingga aksi kemanusiaan saat bencana, yang semakin memperkuat nilai Islam dalam praktik keseharian rumah sakit tersebut.

Dugaan Pola Lama Terulang

Tak hanya soal nama, Kang UAS juga menyinggung rekam jejak Dedi Mulyadi saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Ia mengingatkan publik pada kebijakan pembangunan patung-patung yang kala itu memicu kontroversi di kalangan umat Islam.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network