"Ayah sudah transfer," ucap Dedi sambil tersenyum, menunjukkan komitmen kuat terhadap prinsip etika dan penggunaan fasilitas publik yang bertanggung jawab.
Pernikahan ini turut dibalut dengan kentalnya unsur budaya Sunda. Prosesi seserahan akan diiringi arak-arakan dari Balai Niskala menuju Pendopo, membawa barang-barang tradisional seperti kasur, katel, seeng, beras, kursi, hingga hewan ternak seperti sapi dan domba.
Yang mencuri perhatian adalah bentuk mas kawin yang diberikan Maula Akbar kepada Putri Karlina. Tak sekadar simbolik, mas kawin tersebut sarat nilai keberlanjutan dan kearifan lokal: logam mulia, ayam, sapi, lauk-pauk, sembilan jenis benih padi, serta 99 jenis pohon.
"Karena kita juga ingin mas kawin yang bermanfaat untuk ketahanan pangan,” ujar Dedi, menjelaskan filosofi di balik pilihan tersebut.
Putri Karlina, calon pengantin perempuan, diketahui memiliki tiga anak dari pernikahan sebelumnya. Maula Akbar dengan tulus menerima semua itu sebagai bagian dari hidupnya yang baru.
“Mereka bukan anak sambung, mereka adalah anak saya,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait