Proses Menulis yang Penuh Luka dan Ketulusan
Proses penulisan Kita Sudah Tidak di Sana dimulai sejak Niska masih duduk di bangku sekolah. Tulisan-tulisan itu merupakan hasil perenungan, kesedihan, dan ketidakberdayaan yang ia tuangkan secara diam-diam. Keinginan untuk menjadikannya sebagai buku baru muncul pada tahun 2022.
“Butuh waktu sembilan tahun untuk benar-benar menuntaskan buku ini,” jelas Niska.
Menurutnya, tantangan terbesar dalam proses penyusunan bukan sekadar teknis menulis, melainkan proses mengingat luka lama yang dulu menjadi bahan bakar tulisannya.
“Saya ingin memperbaiki tulisan saya yang dulu, tapi juga mempertahankan rasa yang saya tulis saat itu. Dan untuk itu, saya harus benar-benar mengingat ulang apa yang saya rasakan. Itu sangat sulit.”
Isi Buku dan Gaya Bahasa yang Jujur
Buku Kita Sudah Tidak di Sana memuat prosa liris yang jujur, personal, dan kadang menyakitkan. Melalui untaian bahasa yang sederhana namun mengena, Niska mengajak pembaca menelusuri lorong-lorong kesepian, kehilangan, dan harapan yang nyaris padam.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait