9 Tahun Menyimpan Luka, Mahasiswi UPI Ini Akhirnya Merilis Buku Prosa Liris Pertama

Agi Ilman
Niska Alfina Saniya (24) penulis muda Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat meluncurkan buku prosa berjudul Kita Sudah Tidak di Sana. Foto: Ist.

Kecintaannya pada dunia tulis-menulis telah tumbuh sejak kecil. Sejak kelas 3 SD, ia terbiasa menulis diary, terinspirasi dari kegemarannya membaca buku.

Terinspirasi Sapardi dan Joko Pinurbo

Dalam gaya menulis, Niska mengaku sangat dipengaruhi oleh dua penyair besar Indonesia: Sapardi Djoko Damono dan Joko Pinurbo.

“Untaian diksi mereka sering kali sederhana, tapi maknanya sangat dalam. Itu yang membuat saya jatuh cinta pada cara mereka menulis,” ungkapnya.

Optimis di Tengah Digitalisasi: Buku Fisik Masih Hidup

Di era digital yang serba cepat, Niska tetap optimis buku fisik tidak kehilangan tempat. Ia percaya, komunitas pembaca seperti bookstagram dan pecinta sastra masih memberikan ruang hangat untuk buku cetak.

“Buku fisik mungkin mulai tenggelam, tapi tidak benar-benar hilang. Masih banyak yang setia membaca. Tinggal bagaimana kita memperkenalkannya kembali dengan cara yang relevan.”

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network