Pernyataan senada kembali diungkap Dedi pada 2025. Dalam sebuah kesempatan, ia menegaskan, "Dokter pribadi saya adalah air putih, buah-buahan, matahari, dan olahraga. Dua puluh tahun saya hidup tanpa obat dan tidak pernah minum obat, dan tidak pernah sakit kepala sedikit pun, tidak pernah sakit perut. Alhamdulillah."
Namun, jejak digital menunjukkan kenyataan yang bertolak belakang. Pada 2022, Dedi Mulyadi diketahui menjalani prosedur medis modern di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Dalam proses tersebut, ia mendapatkan anestesi—yang ia akui sebagai pengalaman medis pertamanya.
Prosedur itu dilakukan oleh dr. Terawan Agus Putranto, mantan Menteri Kesehatan RI. Metode yang dijalani Dedi dikenal sebagai Digital Subtraction Angiography (DSA), yakni teknik medis canggih untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah, terutama untuk menjaga kelancaran suplai oksigen ke otak.
Dedi sempat menjelaskan, “Kita sehat tapi akan diambil tindakan agar lebih sehat lagi. Hanya ada di RSPAD yang dipimpin dr Terawan,” ujarnya.
Ia mengakui tindakan itu dilakukan atas saran dokter saraf yang menemukan indikasi adanya penyumbatan pada aliran darah menuju otak. Meski ia tetap menegaskan tidak mengonsumsi obat kimia, publik menyoroti bahwa prosedur DSA sendiri merupakan bagian dari intervensi medis invasif yang tak sejalan dengan klaim "hidup tanpa obat."
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait