Isu Penghapusan Kategori Beras Menguat, Pasar Tradisional Masih Gelap Informasi

Muhammad Rafki Razif
Pemerintah berencana menghapus klasifikasi beras premium dan medium usai kasus beras oplosan. Foto: iNews/ M Rafki.

Namun demikian, Rahmat berharap pemerintah tidak gegabah dalam membuat kebijakan. Ia menekankan pentingnya sosialisasi yang jelas kepada pelaku usaha kecil, terutama pedagang yang menggantungkan penghasilan dari jual beli beras.

“Mudah-mudahan kalau memang diberlakukan, ada perbaikan. Soal beras oplosan kemarin juga jadi pelajaran. Tapi ya jujur, ke pasar-pasar kayak di sini belum ada tindakan langsung dari pemerintah,” tuturnya.

Pedagang Lain: Kualitas dan Harga Tetap Jadi Prioritas Pembeli

Senada dengan Rahmat, pedagang lain bernama Asep juga mengaku belum mendapatkan informasi resmi soal perubahan klasifikasi beras. Ia hanya mendengarnya secara tidak langsung dari obrolan sesama pedagang.

“Katanya sih ada. Tapi kalau ke Pasar Kosambi, belum ada sosialisasi,” ujar Asep.

Menurut Asep, perubahan label beras, misalnya dari "premium" dan "medium" menjadi "beras biasa" dan "beras khusus", tidak akan banyak memengaruhi minat pembeli.

“Mau diubah jadi apa juga, asal kualitasnya tetap dan harganya masuk akal, ya tetap dibeli,” ucapnya santai.

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network