“Mereka punya grup WhatsApp bernama Bandung Selatan High. Awalnya mereka saling kenal di sebuah warung tempat biasa menyimpan motor karena dilarang membawa motor ke sekolah,” tutur Aldi.
Meski kelompok ini berisi anak-anak sekolah, polisi memastikan tidak ada kaitan dengan geng motor.
“Sejauh ini tidak terafiliasi dengan kelompok geng motor manapun. Jadi ini hanya pertemanan masing-masing, mereka juga tidak saling mengenal dengan korban,” jelasnya.
Polisi juga menemukan fakta bahwa sebelum kejadian, para pelaku sempat menenggak minuman beralkohol.
“Malam itu mereka sempat meminum minuman jenis ciu yang dibeli dari kawasan Muhammad Toha Kota Bandung,” ujar Aldi.
Meski masih berstatus anak di bawah umur, polisi menegaskan proses hukum tetap berjalan sesuai aturan.
“Kalau pasalnya tetap, tapi untuk sistem peradilannya kita menggunakan mekanisme khusus anak,” tegas Aldi.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait