DPMDes juga intens berdiskusi dengan pemerintah kabupaten untuk memetakan potensi kendala, seperti ancaman serangan siber dan gangguan jaringan yang bisa memengaruhi kelancaran pemilihan.
“Kami mendapat masukan di lapangan terkait kekhawatiran serangan hacker atau buzzer. Bahkan dalam sistem manual pun masih ada upaya intervensi,” jelas Ade.
Ia menegaskan, Pemprov Jabar terus menyiapkan langkah mitigasi agar Pilkades elektronik tetap aman, jujur, dan adil (Luber Jurdil).
Sistem Pemilihan Digital dan Edukasi Masyarakat
Dalam sistem baru ini, warga akan datang ke TPS dengan membawa undangan berisi barcode.
Saat barcode dipindai di bilik suara, akan muncul kertas suara elektronik yang menampilkan nama calon kepala desa.
Setelah memilih, warga akan menerima bukti mencoblos digital, yang otomatis tersimpan sebagai arsip keamanan.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait