DPRD Jabar Kritik Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu Dedi Mulyadi, Terlalu Dipaksakan

Abbas Ibnu Assarani
Anggota Komisi V DPRD Jabar, Zaini Shofari. (Foto:Bas)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id  - Anggota Komisi V DPRD Jabar, Zaini Shofari turut memberikan komentar terkait Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) yang diluncurkan Gubernur Dedi Mulyadi.

Gerakan ini mengajak aparatur sipil negara (ASN), siswa sekolah, dan masyarakat umum untuk menyisihkan donasi sebesar Rp 1.000 per hari guna membantu warga kurang mampu, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.

Zaini menilai gerakan terlalu dipaksakan, apalagi dengan kondisi masyarakat yang saat sudah terlibat membayar pajak. Kondisi serupa juga donasi yang melibatkan siswa.

"Kalau ASN pasti akan ikut apa kata atasannya. Di sekolah kan setiap pungutan apapun bentuknya dilarang. Ini malah Gubernur mengajarkan. Seolah-olah dilegalkan atas nama solidaritas, " kata Zaini ditulis, Rabu (8/10/2025).

Zaini melanjutkan, ide itu juga kurang konsisten dengan kebijakan sebelum-sebelumnya. Misalnya terkait larangan bagi masyarakat untuk menarik sumbangan di jalanan guna kepentingan pembangunan masjid. 

Editor : Abdul Basir

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network