Awalnya, pengelolaan bak penampungan sempat berjalan tidak maksimal. Namun setelah dibahas bersama warga, akhirnya disepakati bahwa pengelolaan diserahkan kepada Karang Taruna, dengan pendampingan dari Yayasan Senyum untuk Negeri.
“Sekarang pengelolaannya jauh lebih baik, semua warga ikut terlibat. Kalau ada kerusakan, langsung dilaporkan ke saya, jadi nggak sempat parah,” jelasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sekitar 120 warga, Karang Taruna kemudian menambah satu toren besar hasil bantuan CSR Abah Oleh, melengkapi bak berkapasitas 4.000 liter yang sudah dibangun AQUA.
“Toren ini biar semua warga kebagian air. Kalau nggak ada toren, air dari bak kesedot ke bawah dan rumah di atas nggak kebagian,” ujarnya.
Air dari sumber mata air dialirkan ke toren menggunakan pompa listrik daya 6.000 VA. Biaya listrik sekitar Rp600 ribu per bulan ditanggung bersama melalui iuran warga sebesar Rp2.000 per kubik air, dengan rata-rata pembayaran maksimal Rp15 ribu per bulan.
“Airnya jernih banget, bisa langsung diminum. Sebagian juga dipakai untuk mengairi sawah warga. Sumbernya aman, terlindungi, dan letaknya dekat sumber air baku AQUA,” tutur Sholeh.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait
