Seminar Ilmiah PRC 2025 Hadirkan 80 Peneliti Terpilih
Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan Seminar Ilmiah Palestine Research Center 2025. Tahun ini PRC menerima 120 abstrak, dengan 80 full paper terpilih dari tujuh topik utama, yang dipresentasikan dalam lima ruang paralel:
Ruang A: Pendidikan (19 tim)
Ruang B: Kesehatan & Lingkungan (15 tim)
Ruang C: Politik & Diplomasi (9 tim) serta Hukum Kemanusiaan (10 tim)
Ruang D: Budaya & Sosial (12 tim)
Ruang E: Teknologi & Infrastruktur (9 tim) serta Ekonomi (6 tim)
Penanggung jawab acara dari PRC, Lutfhie Maula Alfianto, menegaskan pentingnya forum akademik dalam menjaga konsistensi pembahasan isu Palestina.
“Perjuangan Palestina tidak hanya fisik atau bantuan pendanaan semata, tetapi juga melalui pemikiran akademik yang berkelanjutan,” ujarnya.
Aksi Kemanusiaan dan Edukasi untuk Palestina Terus Diperkuat
Manager Program Wakaf Salman, Ryan Faisal, mengajak masyarakat untuk terus konsisten dalam mendukung Palestina melalui berbagai bentuk aksi kemanusiaan.
“Kami mengajak masyarakat untuk berdonasi, berdoa, menghindari produk berafiliasi, hingga mengadakan aksi rutin. Harapannya, langkah-langkah kecil ini menginspirasi lahirnya lebih banyak riset yang dapat membantu recovery Gaza Palestina,” katanya.
Forum Internasional Ini Diharapkan Berkelanjutan
Asia Pacific Dialogue for Palestine diharapkan menjadi wadah berkelanjutan bagi kolaborasi lembaga riset, parlemen, akademisi, dan masyarakat sipil. Sinergi yang terbangun di forum ini diharapkan mampu mengawal perjuangan Palestina secara ilmiah, sistematis, dan penuh solidaritas kemanusiaan.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
