Menurutnya, kesehatan reproduksi yang optimal pada remaja yaitu remaja yang sehat, tidak anemia, dan kecukupan kalsium tercapai adalah modal utama untuk kehamilan yang sehat. Ia juga merekomendasikan usia ideal menikah bagi perempuan adalah 20–21 tahun.
“Kuncinya adalah remaja perempuan yang sehat, nutrisinya terpenuhi, tidak anemia, dan kecukupan kalsium tercapai. Itu modal bagus untuk kehamilan yang sehat. Selain itu, kalau bisa, jangan terlalu dini menikah. Undang-undang menetapkan 19 tahun, tapi idealnya 20–21 tahun untuk perempuan,” tuturnya.
Sementara itu, Promotion Manager Kalbe Blackmores Nutrition, Priyo Setyanto menambahkan bahwa Provinsi Jabar menghadapi tantangan besar.
Berdasarkan data, sekitar 70 persen dari total kasus anemia perempuan Indonesia berada di Jabar, yang dipengaruhi oleh pola hidup modern, istirahat kurang, konsumsi makanan cepat saji yang tidak jelas nutrisinya.
“Anemia itu dipengaruhi pola hidup. Masa kini, istirahat kurang, makan makanan cepat saji yang tidak jelas nutrisinya. Masyarakat mulai kehilangan pengetahuan tentang makanan bergizi. Modernisasi berpengaruh besar. Pesan makanan serba cepat, aktivitas tinggi, tidur kurang, olahraga kurang, semua berpengaruh pada risiko anemia,” bebernya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
