Seminar Nasional Antropologi Budaya di ISBI Bandung, Pasar Pembentuk Wajah Budaya Indonesia

Agus Warsudi
Seminar nasional Antropologi Budaya 2025 di ISBI Bandung, menggali tentang peran pasar tradisional dalam membentuk wajah budaya Indonesia. (FOTO: ISTIMEWA)

Menurut Neneng, tema seminar tahun ini “Pasar-Pasar di Indonesia dalam Keberagaman Etnik, Eksteriorisasi Budaya Lokal, Segmentasi Pelaku Pasar, serta Potensi Pasar sebagai Destinasi Wisata Berbasis Kearifan Lokal” mengajak melihat pasar sebagai ruang hidup yang kaya. 

"Pasar adalah sebuah ruang di mana keberagaman etnik bertemu, nilai-nilai lokal diekspresikan, dan para pelaku pasar membangun kehidupan dengan caranya sendiri-sendiri," ujarnya.

Bagi antropologi budaya, tutur Neneng, pasar adalah laboratorium sosial yang tak pernah kehabisan cerita. 

Dari cara seseorang menawar, pedagang merapikan dagangan, hingga ritme harian pasar yang berubah mengikuti musim, tradisi, dan kebutuhan zaman. Semua itu adalah bagian dari mozaik kebudayaan Indonesia. 

Neneng berharap seminar ini tidak hanya menjadi ruang untuk bertukar teori dan data, tetapi juga ruang untuk berbagi pengalaman, refleksi, dan inspirasi. 

"Semoga dari pertemuan ini lahir wawasan baru tentang bagaimana pasar bisa terus hidup, berkembang, dan bahkan menjadi destinasi wisata yang mengangkat kearifan lokal tanpa kehilangan keasliannya," tutur Neneng.

Winna Shafanissa Mukhlis SStPar MMPar selaku ketua pelaksana mengatakan, seminar ini digelar didasarkan atas perdebatan panjang intelektual akademis selama dua abad lebih terkait fenomena empiris pasar. 

Pemikiran tokoh-tokoh, seperti, Adam Smith, Karl Polanyi, Karl Marx, Melville J Herskovits, Clifford Geertz, Marshall Sahlins, dan Manning Nash melahirkan polemik yang mengemuka antara kubu substansialis dan formalis. 

Perdebatan teori pasar tersebut menemukan relevansinya dalam konteks Indonesia, di mana keberagaman etnik, pola interaksi sosial, hingga praktik budaya di pasar-pasar lokal turut menyumbang pemaknaan baru yang memperkaya kajian antropologi ekonomi. 

Seminar antropologi budaya ini menjadi ruang untuk menapaki kembali jejak panjang itu, sekaligus menegaskan kontribusi penting pasar Indonesia dalam perumusan konsep-konsep teoritis mengenai ekonomi dan kebudayaan.

Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network