Terungkap, Raditya Bocah 4 Tahun yang Meninggal Penuh Luka di Bandung: 2 Bulan Lagi Ultah

Agus Warsudi
Almarhum Raditya Allibyan Fauzan yang akrab disapa Pian. (FOTO: ISTIMEWA/Tangkapan Layar)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Terungkap fakta menyesakkan dada terkait kasus kematian Raditya Allibyan Fauzan, balita 4 tahun dengan tubuh penuh luka. Ternyata, dua bulan lagi Raditya akan merayakan ulang tahun (ultah) kelahiran yang ke-5.

Fakta itu disampaikan Titawati, ibu kandung almarhum Raditya saat diwawancarai wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (23/11/2025). 

Titawati mengatakan, almarhum Raditya yang akrab disapa Pian, merupakan anak kedua dari pernikahannya yang pertama. 

Setelah bercerai, Pian ikut ayah kandung dan ibu tiri di Cipadung, Kota Bandung. Sedangkan anak sulung tinggal bersama Titawati dan ayah tiri. 

"Pian anak yang periang. Dua bulan lagi, Pian berumur lima tahun. Namun sayang, Pian harus merenggang nyawa," kata Titawati.

Sampai saat ini, Titawati tak menyangka anak bungsunya itu meninggal dunia dengan cara mengenaskan. Almarhum Pian meninggal dengan kondisi mengenaskan, tubuh penuh luka. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di RSUD Ujungberung, Kota Bandung, Raditya mengalami patah tulang dada, tengkorak kepala retak, dan lebam di beberapa bagian tubuh.

"(Pian mengalami) lebam di tangan kanan, kiri, kaki, perut, dan kepala. Perdarahan di otak, tulang dada kanan kiri patah sama tulang kepala (retak)," ujarnya.

Titawati menuturkan, awalnya dikabari bahwa Pian jatuh dari kamar mandi, pada Jumat (21/11/2025). Saat itu, kondisi Pian tidak sadarkan diri. 

"(katanya) terjatuh di lantai. Kondisinya anak ibu udah nggak sadar. Kejadiannya jam setengah 2 siang (13.30 WIB). Saya dapet kabar jam 5 (17.00 WIB). (Pian) meninggal Sabtu pagi (22/11/2025)," tutur Titawati. 

Menurut Titawati, penyebab kematian almarhum Pian sempat ditutup-tutupi. "Awalnya sempat ditutup-tutupi (oleh ayah kandungnya Pian). Tapi setelah dilaporkan ke polres (Polrestabes Bandung) ada pengakuan bahwa ada penganiayaan," ucapnya.

Namun sampai saat ini, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Pian walaupun Ibu sambung atau tiri korban telah diperiksa secara intensif oleh penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung.

Selain itu, Polrestabes Bandung pun telah melakukan autopsi terhadap jenazah almarhum Pian di RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung. Seusai diautopsi, jenazah almarhum dimakamkan di Limbangan, Kabupaten Garut, kampung halaman Titawati. 

"Yah (saya mohon) keadilan saja, supaya bisa di proses. Bisa diungkap setuntas-tuntasnya," tegas Titawati.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung Kompol Anton mengatakan, penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) masih melakukan penyelidikan intensif atas kasus kematian Pian.

Penyidik telah memeriksa lima saksi, termasuk ayah kandung dan ibu tiri korban. "Sudah ada lima orang yang diperiksa . Saat ini masih di dalami, mohon doa secepatnya kasus ini terungkap," kata Kasatreskrim.

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial, seorang balita dinyatakan meninggal dunia di RSUD Ujungberung pada Sabtu (22/11/2025) dengan kondisi tubuh penuh luka.

 

Editor : Agus Warsudi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network