Lebih lanjut Wahid mengatakan, tidak hanya memberikan hunian sementara, pihaknya juga memberikan beragam fasilitas lainnya bagi para santriwati penghapal Al-Quran.
"Ada 4 layanan huntara, pertama layanan hunian, kedua layanan hidangan untuk makan mereka sampai 4 kali makan, lalu layanan iman berupa kegiatan ngaji maupuan aktivitas lain, dan yang keempat layanan pemberdayaan, kita kembangkan skill mereka," jelasnya.
Wahid menambahkan, Sidaq sendiri berkantor pusat di Pontianak, Kalimantan Barat. Lewat Sidaq Solidarity, pihaknya memiliki lini khusus yang menjaring donatur untuk membantu para korban bencana alam, seperti korban gempa Cianjur.
"Ini dari Pontianak untuk Cianjur lah bahasanya. Jadi ini program khusus, ketika ada bencana di suatu daerah, Sidaq Solidarity yang gerak," katanya.
Sementara itu, perwakilan DeEP-F, Aditya M Ramdan membenarkan bahwa dua Huntara Jannati yang dibangun di Desa Cibulakan ini merupakan hasil kolaborasi pihaknya dan Sidaq Solidarity. Hingga saat ini, kata Aditya, DeEP- F telah membangun 4 Huntara Jannati bagi korban terdampak gempa Cianjur.
"Jadi, selain huntara khusus bagi santriwati penghapal Al-Quran, Sidaq Solidarity dam DeEP Foundation juga membantun huntara bagi warga terdampak. Kami mengawal hadirnya huntara di Cianjur sebagai program Cianjur Recovery," katanya.
Editor : Zhafran Pramoedya