Sejarah lampion imlek dimulai dari beribu-ribu tahun yang lalu saat zaman Dinasti Han Timur (25-220 Masehi). Pada zaman itu, rangka lampion terbuat dari bambu, kayu, atau jerami gandum.
Kemudian meletakkan lilin ditengahnya dan membentangkan sutra atau kertas untuk menjaga agar api dari lilin tidak tertiup oleh angin. Lampion pada masa itu memiliki fungsi yang sederhana sebagai sumber cahaya dan untuk mengusir binatang buas.
Seiring berjalannya waktu, para biksu buddha mengadopsi lampion untuk ritual ibadah pada hari ke-15 bulan pertama kalender lunar. Setiap orang yang mengikuti ritual itu, atas perintah kaisar diharuskan menyalakan lampion dan membawanya ke istana Luoyang sebagai bentuk penghormatan kepada buddha.
Kemudian tradisi tersebut berubah menjadi festival yang dirayakan setiap tahunnya saat masa dinasti Tang (618-907).
Banyak cerita legenda yang berkaitan dengan lampion. Salah satunya kisah tentang seorang pemimpin pemberontakan petani pada akhir masa Dinasti Ming (1368-1644), yaitu Li Zicheng.
Editor : Rizal Fadillah