"Kalau saran saya, karakter beliau cenderung ke Jakarta karena Jakarta punya UU (aturan), beliau bisa langsung ke bawah, bisa ngurusin gorong-gorong, marahin RT/RW, kalau di sini gak bisa, ada UU Otda yang memang memaksa dia gak bisa terlalu bisa jauh ke bawah," jelas Muradi.
Menurut Muradi, peluang Ridwan Kamil maju di Pilgub DKI Jakarta terbuka lebar. Terlebih, hingga kini, belum ada calon lain yang memiliki kans besar di ibu kota negara itu.
Muradi menyebut sosok Pj DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Menurut Muradi, meskipun warga Jakarta nyaman dipimpin oleh Heru, namun karakter birokrat Heru tidak sesuai kebutuhan karena Jakarta butuh sosok yang memiliki kreativitas.
"Jakarta itu seperti big fish bagi RK, dia mau olah apapun tempatnya Jakarta. Jadi dia panggungnya lebih besar, kotanya mungkin jadi lebih kecil, tapi karakter RK itu jauh lebih punya ruang di Jakarta," ucapnya.
Dengan peluang yang dimilikinya itu, Muradi menyarankan agar Ridwan Kamil terus berkomunikasi dengan parpol. Lebih jauh lagi, Ridwan Kamil segera bergabung dengan parpol dengan tujuan tidak sebatas menjadikannya sebagai kendaraan politik.
"Harus benar-benar membangun partai karena sekarang partai, misalkan Golkar butuh ruang baru untuk dia influen, bisa touching, jauh lebih modern dan bisa diterima oleh generasi muda," kata Muradi.
Editor : Zhafran Pramoedya