"Kalau jembatannya masih utuh, hanya ada sedikit kerusakan para bagian sayap jembatan, karena terpengaruh oleh kondisi TPT yang amblas akibat air dari pesawahan yang meresap ke bangunan TPT. Jadi, yang amblas itu jalan desa di Pasirhonje. Jalannya juga jalan buntu, bukan jalan penghubung," jelas Kang DS, sapaan akrabnya.
Dalam surat dari Kecamatan Ciwidey tertanggal 12 Mei 2023 disebutkan, bencana pergerakan tanah di sempadan Sungai Cangkorah di area Sub DAS Ciwidey itu, terjadi pada Jumat 12 Mei 2023 pukul 13.00 WIB. Hasil assesment Kecamatan Ciwidey tercatat masyarakat terdampak sekitar 600 jiwa pada 200 KK.
Camat Ciwidey, Rahmat Hidayat menyebutkan, panjang jalan berstatus milik desa itu amblas sepanjang 80 meter dan lebar 5 meter. Pergerekan tanah berdampak pada sarana prasarana Jembatan Sungai Cangkorah berstatus Kabupaten Bandung, juga amblasnya prasarana jalan desa.
"Jalan desa yang amblas tersebut merupakan satu-satunya akses jalan ke permukiman Kampung Pasirhonje, sehingga akses jalan menjadi terputus, tidak dapat digunakan dan dilalui kendaraan, yang dapat mengganggu aktivitas perekonomian penduduk sekitar. Apalagi tidak ada jalan alternatif," jelas Rahmat.
Selain jalan amblas, TPT Sungai Cangkorah juga terancam roboh dan bisa menghambat aliran sungai, sehingga bisa berdampak terhadap kerusakan Jembatan Kabupaten yang juga berada di lokasi tersebut.
Editor : Zhafran Pramoedya