Karena itu, Pilpres 2024 sangat krusial. Matan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak masyarakat memilih sosok yang tepat untuk memimpin negara ini.
"Nahkoda harus yang pemberani, berani mengambol risiko untuk kepentingan negara dan bangsa. Negara ini butuh kepemimpinan yang kuat dan mampu menghadapi ketidakpastian global. Yang memiliki komitmen kuat untuk anti korupsi dan merawat demokrasi," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, Musra Indonesia digelar untuk menjaring suara masyarakat di akar rumput terkait dukungan kepada calon presiden. Musra Indonesia dilaksanakan sejak Agustus 2022 di 29 provinsi dan Hongkong.
Hasil Musra secara nasional, Prabowo Subianto mendapat dukungan 21,68%, Ganjar Pranowo 20,24%, dan Airlangga Hartarto 17,12%.
Sementara itu, pengamat politik yang juga peneliti di Indikator Politik Indonesia (IPI), Bawono Kumoro mengatakan, preferensi politik Jokowi dalam hal bakal calon presiden bisa jadi berbeda dengan pilihan politik PDIP.
Editor : Zhafran Pramoedya