Salah seorang psikolog, Karina Dewanti Shafwan mengaku kehadirannya untuk melakukan assesment psikologis pada anak berkebutuhan khusus (ABK). Seperti melalui metode wawancara dan menggunakan alat tes, yang diharapkan hasilnya menjadi uraian kualitatif dan evaluasi bagi RBM terkait perkembangan anak.
"Metode wawancara untuk mengetahui sejauh mana tumbuh kembang anak, sementara alat test berupa WISH dan SB untuk mengetahui potensi intelektual," terangnya.
Sementara Kepala Desa Cilame, Aas Moch Asor menerangkan, penyandang disabilitas menjadi kelompok masyarakat yang rentan secara ekonomi. Melalui program yang digulirkan diharapkan masyarakat lebih peduli pada mereka, sehingga penyandang disabilitas akan lebih berdaya.
"Program terapi dan psikologi bagi penyandang disabilitas dibiayai dari Dana Desa. Ini merupakan bagian dari
pemberdayaan masyarakat, peningkatan sumberdaya manusia, dan peningkatan kesejahteraan," sebutnya. (*)
Editor : Abdul Basir