Pemprov Jabar Sebut Pantura Jadi Daerah Paling Rawan Terdampak Kekeringan
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/05/17/38c84_ilustrasi-el-nino.jpg)
Menurut Yanti, kekeringan bakal berdampak pada ketahanan pangan di Jabar. Maka dari itu, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk memantau dampak kekeringan di berbagai wilayah khususnya daerah lumbung pangan.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mempercepat waktu tanam selama curah hujan masih turun. Lalu, beralih tanam dengan varietas tanaman yang tahan kekeringan seperti kacang-kacangan dan umbi-umbian.
"Pertama kita melakukan percepatan tanan. Jadi sebetulnya sekarang ini masih karena ada sisa-sisa hujan. Jadi dilakukan percepatan tanam, kemudian yang kedua menggunakan varietas tahan kekeringan dan berumur pendek antara 85 - 95 hari. Seperti kacang tanah, kedelai, kacang hijau dan umbi-umbian," paparnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, M Arifin Soendjayana memastikan stok kebutuhan pangan di 27 Kabupaten/Kota dalam kondisi aman untuk menghadapi dampak dari El Nino.
"Ada cadangan daerah, Provinsi punya 1.400 ton beras, jadi bisa digelontorkan, kalau dari satu kabupaten/kota itu defisit, kita moving saja dari satu Kabupaten dan kota lain," ujar Arifin.
Editor : Zhafran Pramoedya