Selain itu, bahwa 15 persen kejadian stunting disebabkan oleh kejadian diare pada anak, rendahnya kualitas air minum dan sanitasi aman.
"Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui, bahwa intervensi dengan meningkatkan akses air minum, sanitasi yang layak dapat secara efektif mengurangi tingkat kematian akibat diare sampe 45 persen," kata Yohanes.
Penilitasn lainnya menunjukan, balita yang tinggal di rumah dengan akses sanitasi yang layak kemungkinan mengalami stunting 5 kali lebih kecil.
"Berdasarkan studi yang telah dilakukan pada sebuah populasi menunjukan bahwa 21,58 persen dari balitas stunting yang tinggal di pedesaan dapat dicegah dengan menyediakan akses air minum, dan sanitasi yang lebih baik untuk mencegah terjadinya infeksi berulang," jelasnya.
Yohanes menyebut, bahwa target pemerintah untuk penurunan stunting adalah 14 persen di tahun 2024. Sedangkan pada tahun 2022, angka stunting adalah 21,6 persen.
Editor : Rizal Fadillah