get app
inews
Aa Text
Read Next : BBKSDA Jabar Evaluasi Izin Penangkaran Alshad Ahmad, Buntut Kematian Harimau Benggala Miliknya

Tampik Pembunuh Cenora, Alshad Ahmad Singgung UU ITE Lewat Surat Terbuka

Minggu, 30 Juli 2023 | 09:45 WIB
header img
Alshad Ahmad tulis surat terbuka soal kematian Cenora. Foto: Instagram/@alshadahmad

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Alshad Ahmad kembali jadi buah bibir warganet sejak beberapa hari ke belakang terkait kematian bayi harimau, Cenora. Tak sedikit dari publik lantas menuding Alshad sebagai penyebab kematian Cenora.

Lewat Instagram Story miliknya yang dikutip pada Minggu (30/7/2023), Alshad Ahmad menampik tuduhan warganet bahwa dirinya sebagai pembunuh Cenora. Bahkan saudara dari Raffi Ahmad itu kemudian mengancam balik yang menuduhnya sebagai pembunuh Cenora lewat jeratan UU ITE.

Sejauh ini Alshad masih mencari informasi akurat terkait penyebab kematian Cenora. Oleh karenanya, surat terbuka ditulis Alshad dan ditujukan bagi mereka yang menuding dirinya di balik kematian Cenora.

Inilah surat terbuka Alshad Ahmad selengkapnya yang disebarkan lewat Instagram Story pribadinya:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Melalui surat terbuka ini, terlebih dahulu saya menyampaikan ucapan terima kasih dari hati yang paling dalam kepada seluruh masyarakat atas semua perhatian termasuk saran maupun kritik yang disampaikan kepada saya terkait peristiwa kematian Cenora yang terjadi beberapa hari lalu.

Kematian Cenora adalah hal yang sama sekali tidak pernah saya harapkan, dan telah menimbulkan kesedihan serta duka yang sangat mendalam bagi saya. Walaupun sebelumnya saya sudah berusaha semaksimal untuk melakukan berbagai upaya pengobatan kesembuhan Cenora, namun kematian Cenora ternyata tetap tidak dapat dihindarkan.

Sampai saat ini saya masih menunggu hasil dari laboratorium dan analisa dokter untuk mengetahui penyebab pasti kematian dari Cenora. Oleh karena itu saya sangat berharap agar asumsi, spekulasi maupun polemik yang terjadi terkait penyebab kematian Cenora tersebut dapat dihentikan sambil menunggu keluarnya hasil uji laboratorium dan analisa dokter.

Pada prinsipnya saya tidak keberatan dengan kritik yang ditujukan pada saya. Namun demikian saya melihat dari sejumlah besar kritik tersebut, ternyata ada sebagian yang disampaikan secara proporsional dan tanpa memperhatikan aspek kebenaran maupun kaidah etika. Pada akhirnya sebagian dari kritik yang disampaikan kepada saya tersebut menurut saya sudah bukan lagi merupakan bentuk kritik melainkan telah menjadi tuduhan atau fitnah yang sangat kejam dan merugikan nama baik saya. Hal ini antara lain mengenai adanya sejumlah pernyataan atau komentar yang secara terang-terangan telah menuduh atau memfitnah saya sebagai "PEMBUNUH" Cenora.

Merupakan hal yang sangat menyakitkan bagi saya apabila dituduh atau difitnah sebagai "PEMBUNUH" Cenora. Dalam peristiwa kematian Cenora ini, saya adalah pihak yang paling terpukul dan yang mengalami kesedihan paling mendalam, secara khusus karena selama ini saya yang menyaksikan sendiri kehidupan Cenora sejak awal kelahirannya sampai dengan akhir hidupnya. Saya sangat menaruh perhatian dan menyayangi Cenora sepanjang hidupnya. Akan tetapi terjadinya peristiwa kematian Cenora adalah di luar kehendak saya, di luar kemampuan saya, dan di luar kendali saya.

Tanpa bermaksud mengesampingkan faktor penyebab kematian Cenora, namun kematian seperti ini bukanlah hanya pernah terjadi di lingkungan penangkaran milik saya saja, melainkan juga sudah pernah terjadi di sejumlah tempat lainnya, antara lain di sejumlah kebun binatang atau tempat penangkaran lainnya, bahkan di luar negeri. Mengenai hal ini dapat dilihat fakta kebenarannya dalam sejumlah pemberitaan media online luar negeri.

Oleh karena itu melalui kesempatan ini saya meminta kepada siapa saja yang telah menyampaikan tuduhan atau fitnah seperti yang saya sebutkan di atas, agar dalam waktu secepatnya segera menghentikan dan menghapus tuduhan atau komentar tersebut, serta tidak lagi melakukan hal yang sama di kemudian hari, semata-mata untuk tidak menyebabkan berkembangnya polemik yang tidak produktif, dan juga untuk mencegah adanya upaya atau langkah hukum yang dapat ditempuh terhadap pihak-pihak yang menyampaikan tuduhan atau fitnah tersebut.

Lalu Alshad mengingatkan netizen yang menudingnya sebagai pembunuh Cenora dengan ancaman yang terdapat dalam Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Apabila masih bersikukuh memfitnahnya, Alshad tak segan akan menjeratnya dengan UU tersebut.

Selain itu, Alshad juga menyebut penangkaran miliknya sudah mengantongi izin. Alshad bahkan mengklaim kerap memberikan penyuluhan soal kelayakan penangkaran.

"Adapun mengenai sejumlah hal lainnya, antara lain mengenai legalitas atau perizinan serta kelayakan lokasi penangkaran milik saya, sudah beberapa kali saya sampaikan, baik melalui media online maupun media sosial milik saya, sehingga tidak perlu lagi saya sampaikan dalam surat terbuka ini," tulis Alshad Ahmad.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut