Belasan Mahasiswa Baru UPN Veteran Yogyakarta Keracunan Makanan saat Outbound

SLEMAN, iNews.id - Belasan mahasiswa baru dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta mengalami keracunan massal saat mengikuti kegiatan outbond pada Jumat (18/08/2023).

Mereka mengalami gejala mual dan muntah setelah mengonsumsi makanan yang disediakan oleh panitia penyelenggara.

Baca Juga

Pemda KBB Tanggung Pengobatan Korban Keracunan Makanan di SDN Gandasari

Menurut Markus Kusnardijanto, yang merupakan Kasubag Kerja Sama dan Humas UPN Veteran Yogyakarta, saat ini universitas sedang mengadakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN).

Kegiatan outbond dilaksanakan di beberapa lokasi, termasuk di Batalyon Infanteri Mekanis (Yonmek) 403, Akademi Angkatan Udara (AAU), dan Denhanud 474 Kopasgat.

Markus menjelaskan bahwa sekitar 700 mahasiswa mengalami keracunan di lokasi Yonmek 403. Namun, jumlah pasti mahasiswa yang terkena dampak keracunan masih dalam tahap pemantauan dan perhitungan.

Baca Juga

Siswa SDN Gandasari Sindangkerta KBB Diduga Keracunan Makanan Usai Acara di Sekolah

Mahasiswa yang mengalami keracunan berasal dari berbagai fakultas dan jurusan, semuanya mengalami gejala mual dan muntah.

Pihak universitas telah mengirim tim untuk memberikan penanganan medis kepada mahasiswa yang terkena dampak keracunan. Mahasiswa yang mengalami gejala lebih parah dirujuk ke rumah sakit.

Markus menyatakan bahwa pihak universitas sedang menyelidiki kasus ini lebih lanjut dan akan memberikan informasi lebih lanjut begitu ada perkembangan lebih jelas.

Baca Juga

Ratusan Korban Keracunan Makanan di Cimahi Sudah Sembuh, Tersisa 1 Pasien yang Dirawat

Sementara itu, Banu Hermawan, Kabag Hukum Organisasi dan Humas RSUP Dr. Sardjito, mengungkapkan bahwa rumah sakit sedang merawat 15 pasien yang terkena dampak keracunan. Pasien-pasien ini mendapatkan perawatan melalui instalasi gawat darurat (IGD).

Dari 15 pasien tersebut, 13 di antaranya sedang menjalani penanganan dan pemantauan di ruang rawat inap, sementara dua pasien lainnya masih mendapat pemantauan dan penanganan di IGD.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta