get app
inews
Aa Text
Read Next : Cermati Banyaknya Perkeliruan dalam Pemilu 2024, Iwan Setiawan Soroti Benda Ajaib Sirekap

The Power of Gen Z di Pemilu 2024

Rabu, 06 September 2023 | 21:00 WIB
header img
Gen Z. (Foto: Sindonews)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pasca keputusan Mahkamah Konstitusi yang memutuskan bahwa Pemilu akan dilaksanakan pada bulan Februari 2024, kurang lebih 6 bulan lagi Negara Republik Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum serentak, mulai dari Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPRD, Serta DPD akan dilakukan dengan waktu yang bersamaan.

Pemilu menjadi salah satu agenda rutin bagi sebuah negara yang menganut sebuah sistem negara demokrasi seperti Indonesia. Secara teoritis, pemilihan umum dianggap merupakan tahapan paling awal dari berbagai rangkaian kehidupan tata negara yang demokratis. Sehingga pemilu merupakan motor penggerak mekanisme sistem politik Indonesia.

Untuk memenangkan pemilu, sebagaimana yang telah diatur didalam konstitusi salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah memiliki perolehan suara terbanyak dari pemilih berdasarkan prosedur pemilu yang di tetapkan. Suara penentu kemenangan tersebut terdiri dari beberapa lapisan masyarakat dengan generasi yang berbeda-beda.

Generasi Z atau biasa kita sebut Gen Z menjadi salah satu kelompok terbesar pemilih Pemilu 2024. Data awal KPU menunjukkan, “kekuatan” pemilih muda ini, di mana lebih dari 60 persen pemilih berada di rentang usia gen Z dan milenial (17-39 tahun). Angka itu ekuivalen dengan 114 juta pemilih, jumlah yang sangat besar tentu saja.

Jika dikaitkan dengan pelaksanaan Pemilu 2024, tentunya peranan dari generasi Z tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan, boleh dikatakan bahwa generasi Z akan sangat berpengaruh terhadap kemenangan suara para kontestan Pemilu 2024 nanti.

Salah satu alasannya ialah karena jumlah dari generasi Z sangat banyak, bisa sampai 60 persen dari jumlah penduduk negara Indonesia. Dengan kekuatan barisan sebesar itu gen Z memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 nanti.

Gen Z sendiri merupakan satu kelompok terpisah dari generasi milenial atau generasi Y, dimana generasi Z lahir dalam rentang tahun 1996 – 2009. Kelompok ini termasuk generasi yang sangat muda dan up to date terhadap informasi yang tersebar di media massa dan internet.

Dari kacamata politik saat ini, partisipasi generasi Z sangat mencuri perhatian setiap kandidat politik. Karena intensifikasi terhadap akses informasi dari pemanfaatan teknologi digital (media sosial) membuka ruang untuk mengakses beragam isu secara luas dan cepat.

Selain itu, generasi ini mempunyai karakteristik yang berbeda yaitu menyukai teknologi digital, fleksibel, lebih cerdas, dan toleran pada perbedaan. Tetapi di lain sisi mereka juga memliki kebiasaan kurang baik, seperti lebih senang dengan budaya instan dan kurang peka terhadap isu-isu politik negara.

Karakteristik tersebut berpengaruh terhadap nilai – nilai pandangan dan tujuan hidup termasuk sikap dan cara pandang yang mempengaruhi peran mereka di pemilu 2024.

Hal ini perlu adanya atensi dari partai-partai politik yang ada di Indonesia untuk mengubah strategi ataupun komunikasi politiknya agar selalu relevan dengan zaman. Media digital seperti, Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, TikTok dan media sosial lainnya adalah aplikasi yang memiliki hubungan erat dengan generasi Z (digital native).

Bisa di lihat penggunaan teknologi oleh gen Z, yaitu, sekitar 8,5 jam setiap harinya. Dengan demikian informasi seperti pesan politik seperti kampanye online yang di lakukan oleh para tokoh politik sangat relevan di kelompok ini.

Hanya dengan cara itu parpol akan relevan dengan perkembangan zaman. Bila tidak, maka parpol akan menjadi aterfak yang ditinggalkan anak-anak muda.

Akses informasi yang sangat luas jangan sampai membuat Gen Z menjadi gagal paham terhadap perkembangan teknologi terkhususnya dalam bidang media informasi. Dengan majunya teknologi informasi semoga menjadi sarana untuk mencerna pilihan yang baik untuk menjaga marwah demokrasi yang sehat.

Memahami setiap opini dari jejaring media sosial dan membuka ruang diskusi digital yang harmonis. Karena mau tidak mau dan suka tidak suka generasi Z akan menjadi bagian dari demokrasi politik bangsa ini secara berturut-turut.

Memang benar, tidak salah rasanya jika nantinya suara generasi z akan dijadikan ladang rebutan bagi setiap peserta pemilu. Namun, dibalik itu semua, setidaknya pemahaman generasi z dalam pendidikan politik hendaknya juga semakin diasah agar nantinya mereka tidak hanya dimanfaatkan oleh kandidat untuk memiliki suara yang dimiliki oleh generasi z.

Sangat disayangkan sekali apabila generasi Z dengan jumlahnya yang begitu sangat banyak hanya dimanfaatkan saja tanpa mereka mengetahui untuk apa mereka harus berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Untuk itu, penting rasanya untuk menekankan kembali kepada generasi Z agar menambah wawasan tentang dunia politik khususnya pelaksanaan Pemilu 2024 nantinya. Karena jika generasi Z paham dengan hal yang berkaitan dengan kepemiluan, tentu akan menjadi catatan baik sendiri bagi pelaksanaan Pemilu 2024.

Opini
Penulis: Dimas Putra Yapanto

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut