get app
inews
Aa Read Next : Yod Mintaraga: Ridwan Kamil Sebaiknya Tetap di Jawa Barat

Bisa Gaet Suara Jabar, Ridwan Kamil Dinilai Cawapres Potensial untuk Prabowo dan Ganjar

Senin, 11 September 2023 | 17:00 WIB
header img
Mantan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Foto: tangkapan layar Twitter

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ridwan Kamil menjadi salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres) paling potensial pada Pemilu 2024. Bahkan, sejumlah capres disebut-sebut butuh jasa dan cocok dengan sosok mantan Gubernur Jawa Barat itu. 

Sebut saja mereka adalah Prabowo Subianto, capres dari Partai Gerindra dan Ganjar Pranowo, capres dari PDI Perjuangan.

Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Karim Suryadi menilai, baik kubu Prabowo maupun Ganjar sejatinya membutuhkan suara pemilih di Jawa Barat. Pasalnya, berdasarta DPT Pemilu 2024, Jawa Barat menyumbang suara sekitar 17 persen bagi pemilih nasional.

Artinya, baik Prabowo maupun Ganjar dengan koalisinya masing-masing, mesti meraup untung dari Jawa Barat. Prabowo sendiri diklaim mempunyai suara mayoritas dari Jawa Barat, namun itu untuk pemilu-pemilu yang lalu.

Di satu sisi, keunggulan Prabowo di Jawa Barat berkat dorongan PKS yang juga mempunyai basis massa di Jawa Barat. Masalahnya, kini PKS tidak mendukung Prabowo.

Sementara Ridwan Kamil dianggap bisa menjadi tokoh yang mendorong pemilih mayoritas Jawa Barat.

"Meskipun Jawa Barat tidak pernah tunggal suaranya, tetapi susah dibantah bahwa refresentasi Jawa Barat sat ini adalah Ridwan Kamil," ucap guru besar UPI itu, Senin (11/9/2023).

Di satu sisi, Ridwan Kamil bisa menjadi bakal cawapres yang mudah untuk beradaptasi dengan kedua kubu. Selain itu, dia menorehkan keunggulan di beberapa survei untuk sosok cawapres.

"Kedua kubu berpeluang, tidak ada hambatan ideologis, tinggal momentum, apakah misalnya Prabowo atau Megawati yang memenangkan momentum menggaet Ridwan Kamil," katanya.

Hanya saja, untuk menjadikan Ridwan Kamil sosok cawapres, kedua kubu harus berhati-hati sehingga perlu analisis mendalam.

Misalnya, bila Prabowo memilih Ridwan Kamil, dirinya mesti melakukan komunikasi yang baik dengan Partai Golkar, sebab sang ketua umum, Airlangga Hartarto didorong menjadi pendamping.

"Hanya saja, kan, Ridwan Kamil sudah masuk ke Golkar, sehingga bagaimana (capres) berkomunikasi dengan Golkar ketika akan mengambil Ridwan Kamil," ungkapnya.

Begitu juga ketika Golkar memberi izin Ridwan Kamil bersanding dengan Ganjar Pranowo. Sebab, Ridwan Kamil bisa memecah konsenstrasi pemenangan di internal partai.

"Sekalipun PDIP mengambil Ridwan Kamil karena hubungan personal, tetapi kan itu akan berpengaruh terhadap image dan mesin Partai Golkar," imbuhnya.

Di sisi lain, PDIP mesti melakukan analisis mendalam jika menjadikan Ridwan Kamil sekedar alat pendorong suara pemilih di Jawa Barat.

"Sekali lagi saya lihat, momentum mana yang didapatkan Ganjar atau Prabowo tergantung analisis kebutuhan Jabar dan klik dengan Ridwan Kamil," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut