Salat Istisqa pernah dilakukan pada zaman Rasulullah SAW. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. disebutkan:
“Nabi Muhammad SAW keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rekaat bersama kita tanpa azdan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya." (HR. Imam Ahmad)
Berkenaan dengan hadis tersebut, berikut tata cara Salat Istisqa:
1. Pelaksanaan Salat Istisqa' sama dengan Salat Idulfitri/Iduladha. Sesudah Takbiratul Ihram, melakukan takbir 7 kali pada rakaat pertama, dan 5 kali takbir pada rakaat kedua. Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan lainnya, lalu rukuk, sujud hingga duduk tahiyyat kemudian salam.
2. Khatib menyampaikan khotbah sama seperti khotbah Idulfitri/Iduladha. Khotbah dianjurkan mengajak umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.
Editor : Rizal Fadillah