Ketiga, pihaknya menuntut agar penguasa negeri negeri muslim memutuskan hubungan deplomatik entitas Yahudi.
"Seperti halnya Mesir, Yordania, dan Turki sekarang juga sebagaimana penguasa penguasa muslim yang lainnya yang baru baru ini tetap nekat melakukan normalisasi hubungan deplomatik dengan entitas Yahudi penjajah seperti Uni Emiret Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan," tuturnya.
"Bila pemutusan itu tidak dilakukan maka sesungguhnya penjajah harus diusir dari tanah yang dijajahnya. Bila pemutusan itu tidak dilakukan maka sesungguhnya mereka adalah pengkhianat terhadap kaum muslim," tambahnya.
Keempat, pihaknya menolak solusi dua negara yang ditawarkan sebagai solusi hakiki untuk masalah Palestina.
"Tidak selayaknya solusi ini diambil karena entitas Yahudi adalah penjajah. Tidak layak yang dijajah hidup berdampingan dengan yang menjajah. Penjajah harus diusir keluar dari tanah yang dijajahnya," tegasnya.
Editor : Rizal Fadillah