SURABAYA, iNewsBandungRaya.id - Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto memastikan, nama calon wakil presiden (Cawapres) dari Ganjar Pranowo akan diumumkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Ya namanya sudah siap diputuskan. Keputusan menunggu momentum yang tepat, mohon bersabar. Kalau nama-nama nanti Bu Mega yang memutuskan, dari nama-nama yang beredar," ucap Hasto disela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Pemenangan Pileg dan Pilpres Pemilu 2024 Caleg DPR RI dan Kepala Daerah Serta Wakil Kepala Daerah Se-Jawa Timur, di Vasa Hotel Surabaya, Sabtu (14/10/2023).
"Apakah nama-nama yang selama ini sudah sering disebutkan atau akan muncul nama baru sebagai suatu upaya untuk membangun konsolidasi politik mengingat tantangan bangsa tidak mudah," tambanya.
Tantangan yang dimaksud Hasto datang dari berbagai aspek, di antaranya geopolitik, pangan, krisis energi, hingga ketegangan di Timur Tengah yang menyebabkan harga minyak tinggi, serta kepemimpinan yang saling melengkapi dengan Ganjar Pranowo.
Menurut Hasto, hal tersebut bisa berdampak pada rekonfigurasi dari partai-partai politik menjelang masa-masa pendaftaran.
"Terpenting bagi kita kami diajarkan PDI Perjuangan, politik itu setia kepada sumbernya yaitu rakyat. Selama memimpin menyatu dengan rakyat, maka akan ada kekuatan yang maha dahsyat dan itu ada di Pak Ganjar Pranowo. Wakilnya nanti akan diumumkan Bu Mega," ungkapnya.
Hasto mengatakan, PDIP bersama partai koalisi yakni PPP, Perindo, Hanura, dan tim pemenangan nasional (TPN) tengah menyiapkan elemen kejutan saat mengumumkan Cawapres dari Ganjar.
Ciri-ciri pendamping Ganjar, yakni memiliki kepemimpinan, moralitas kepemimpinan, rekam jejak yang baik, pemimpin yang tidak berjarak dengan rakyat dan juga berprestasi.
"Kami menunggu momentum yang tepat. Yang pasti Cawapres Pak Ganjar harus sesuai dengan pribadi Pak Ganjar, dilihat komitmennya serta dilihat kebutuhan problematik dasar bagi bangsa Indonesia," katanya.
Nama-nama Cawapres Ganjar, kata Hasto, sudah dibahas sejak 18 Maret 2023. Saat itu, Megawati bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, dengan didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
"Sudah dibahas. Saya bersama Mas Pramono Anung jadi saksinya pada 18 Maret. Ada dari Jawa Barat misalnya Pak Ridwan Kamil, ada Pak Sandiaga Uno, ada Prof Mahfud MD dari Jawa Timur, ada Mbak Khofifah, ada Pak Basuki Menteri PUPR, kemudian ada Pak Erick Thohir, Pak Andhika Perkasa, ada Pak Tuan Guru Bajang, ini kan nama-nama yang disuarakan oleh rakyat," terangnya.
Nama-nama tersebut dicermati secara dinamis, dilihat kesesuaian, komitmen, dan melihat problematika mendasar bagi bangsa dan negara. Dari situ nama-nama yang beredar dikerucutkan.
"Karena Bu Mega sudah mendapat masukkan dari Presiden, dan menerima masukkan dari para Ketua Umum partai, sehingga dari situ sudah dikerucutkan. Tinggal nanti diumumkan," tandasnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, mantan Walikota Surabaya yang kini menjabat Menteri Sosial Tri Rismaharini, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, Anggota DPR Puti Guntur Soekarno dan Krisdayanti, Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari.
Kemudian, Wakabid Kehormatan Budi Sulistyono, Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur Deni Wicaksono, Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono, serta para kader PDIP lainnya. Sejumlah kepala daerah dari PDIP juga hadir seperti Hanindhito Himawan, Mochamad Nur Arifin, dan Indah Raya.
Editor : Zhafran Pramoedya