get app
inews
Aa Text
Read Next : Pilkada Serentak 2024, Pengamat Politik Unpad: Parpol Harus Kampanye Sehat dan Dewasa

Pengamat Politik Unpad: Putusan MKMK Bisa Selamatkan Marwah Mahkamah Konstitusi

Rabu, 01 November 2023 | 15:54 WIB
header img
Syarif Bastaman dalam Podcast Ruang Publik bersama Dedy Djamaluddin Malik. (Foto: Ist)

“Tangan-tangan kekuasaan tentu jelas sekali masuk ke Mahkamah Konstitusi. Ini alarm buruk karena kita sepakat bahwa negara kita negara hukum bukan negara kekuasaan,” ungkapnya.

Menurutnya, masuknya tangan kekuasaan ke institusi hukum tentunya membuat bangsa Indonesia kecewa kepada sosok Presiden Jokowi. Sebab, masyarakat seperti diperlihatkan bahwa masuknya Gibran menjadi Cawapres menunjukkan legitimasi bahwa Jokowi ingin mempertahankan kekuasaannya.

“Bangsa Indonesia tiba-tiba kehilangan role model dari seorang Pak Jokowi. Dalam hukum, etika itu harus diutamakan, jadi jangan ada upaya untuk mengakali hukum,” katanya.

Syarif menyebut, hampir 80 persen mengidolakan Presiden Jokowi karena telah sukses membangun Indonesia. Namun, pada saat ini kenyataannya banyak yang kecewa kepada Jokowi.

"Ibarat peribahasa yang mengatakan karena nira setitik rusak susu sebelanga. Banyak sekali relawan Jokowi yang berusaha mencari pembenaran bahwa Pak Jokowi tidaklah begitu," imbuhnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut