BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kepala daerah di Jawa Barat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan saat memasuki musim hujan yang kini mulai turun secara sporadis di beberapa daerah.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin saat apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi tingkat Provinsi Jawa Barat di Bale Rame Sabilulungan Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (8/11/23).
Bey mengatakan, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geologi (BMKG), puncak musim diprediksi akan terjadi pada Januari-Maret 2024.
Sementara menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), berdasarkan wilayah potensi gerakan tanah per November 2023, terdapat 473 kecamatan dari 627 kecamatan di Jabar yang memiliki potensi gerakan tanah menengah–tinggi.
“Data dan fenomena ini harus kita sikapi dengan bijaksana dan waspada," ucap Bey.
Menurutnya, langkah strategis yang dapat dilakukan para kepala daerah yakni dengan memantau intensif kondisi masing-masing wilayah potensial sebagai sumber bencana dan atau terdampak bencana.
Lalu, menyampaikan informasi ancaman bencana yang dapat mudah dipahami publik. Selanjutnya, mempersiapkan dan mengecek seluruh sumber daya yang sewaktu-waktu harus dikerahkan dalam penanganan darurat bencana.
Kemudian, persiapan jalur - jalur dan tempat evakuasi sampai ke tingkat desa dan kelurahan.
"Serta serta pembuatan rencana kontinjensi dari tingkat kabupaten dan kota sampai ke tingkat desa dan kelurahan,” jelas Bey.
Sebelum apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi, Pemprov Jabar juga telah menggelar rakor penanganan bencana banjir dan tanah longsor dengan berbagai stakeholders.
Bey mengatakan, keberhasilan penanggulangan bencana bergantung pada sistem penanggulangan bencana, sarana prasarana penunjang yang mumpuni, serta koordinasi yang baik antar-stakeholders dan masyarakat di wilayah rawan bencana.
Editor : Rizal Fadillah