"Para pemimpin atau calon kandidat, calon legislatif atau semua harus siap menang dan siap kalah. Jadi yang penting adalah pemilu ini sebagai pesta rakyat yang dinikmati oleh semua rakyat damai, sejahtera untuk menghasilkan kesejahteraan bersama," katanya.
Terkait eksperimen sosial 'Peluk Saya', Riki menjelaskan, hal itu untuk menggambarkan jika Pemilu 2024 ini milik seluruh masyarakat Indonesia tanpa melihat golongan atau ras tertentu.
"Sosial eksperimen ini kan ditutup matanya, siapapun, dari manapun, dari kalangan apapun, kami tidak membeda bedakan, kita menerima apa adanya, jadi tidak ada perbedaan golongan, ras, agama, suku atau apa pun semua tidak ada perbedaan," jelasnya.
"Sosial eksperimen mengharapkan semua masyarakat ikut bersama sama untuk menciptakan suasana teduh, damai tanpa ada perbedaan. Dan para pemimpin juga harus siap, siapa yang menang atau kalah harus diterima dengan legowo, itu yang utama," tambahnya.
Riki menyebut, hingga saat ini sudah ada 250 warga yang ikut menandatangani petisi tersebut.
Editor : Rizal Fadillah